Monday, December 24, 2012

lafal, tekanan dan jeda yang lazim/ baku


 A. Memahami lafal, tekanan  dan jeda yang lazim/ baku
 Lafal
Memahami lafal merupakan sesuatu hal yang penting mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai daerah dan suku yang memounyai lafal masing-masing dalam pengucapan bunyi  bahasanya. Agar pengucapan bunyi bahasa Indonesia dapat dimengerti dengan baik oleh seluruh masyarakat Indonesia, maka diperlukan lafal bunyi bahasa secara baku.
Diantaranya bunyi-bunyi sangat mirip kedengarannya. Bunyi bahasa yang berbeda atau
mirip dinamakan fonem.
Fonem dalam bahasa mempunyai beberapa macam lafal bergantung pada letaknya dalam kata suku atau suku kata.
Dalam Bahasa Indonesia ada 28 buah fonem yang terdiri atas:
  1. 6 buah  fonem  vocal, yaitu;/a/i/u/e/o/e’ /, yang disebut  vocal tungal. Masing-masing  terdiri  dari  dua vocal tinggi, tiga  vocal  sedang dan satu vocal  rendah. Berdasarkan  parameter  depan-belakang  lidah, dua vocal (i/e) merupakan vocal  depan. Dua merupakan  vocal tengah (a/e’ ) dan  dua  yang lain merupakan  vocal belakang (u, o).
  2. 22 buah fonem konsonan , yaitu:b, p, d, t, g, k, f, z, s, sy, kh, h, j, c, m, n, ny, ng, r, l, w dan y.
Terbentuknya konsonan tergantung posisi.
Alat ucap kita sebagai artikulator dan titik artikulasinya yg dibantu dengan udara dan paru-paru. Konsonan itu sendiri  dihasilkan apabila bunyi ujaran udara yg keluar dari paru-paru mendapat rintangan/ halangan dari alat ucap lainya. Konsonan mempuyai contoh yaitu: konsonan hambat bilabial, konsonan hambat alveolar, konsonan hambat palatal, konsonan frikatif glottal tak bersuara, konsonan nasal bilabial, konsonan nasal alveolar, konsonan nasal palatal, konsonan nasal velar, konsonan getar alveolar, konsonan lateral alveolar, semi vocal bilabial, semivokal palatal
 Inotasi/ Tekanan
Inotasi adalah kalimat atau mengacu yangg ditekankan pada suku kata atau kata sehingga bagian itu lebih keras (tinggi) ucapnnya dari pada bagian yg lain. Inotasi mengacu pada naik turunnya nada dalam perafalan kalimat, sedangkan ritme mengacu kepemberian tekanan pada kata dalam kalimat.
Bagian  kalimat tempat berlakunya suatu pola perubahan nada tertentu disebut kolompok ton. Pada setiap kelompok ton terdapat suku kata yg   terdengar menonjol yg menyebabkan terjadinya pengubahan nada. Suku kata itulah yang mendapat aksen.
B. Lafal, Tekanan, Inotasi Dan Jeda Tidak oleh Lazim/ Tidak Baku
Dalam tuturan bahasa Indonesia ada sejumlah fonem yg dilafalkan tidak sesuai dengan lafal yg tepat sehingga lafal tersebut menjadi tidak baku. Hal tersebut dapat dipengaruhi berbagai factor, misalnya karena faktor lafal bahasa daerah asal, faktor latar belakang pendidikan atau lingkungan sosial.
Contoh:
Pelafan Baku
Pelafalan tidak baku
Manfaat
manpaat
Fasilitas
pasilitas
Virus
pirus
Pelafalan agar tidak salah harus dilihat berdasarkan konteks kalimat dalam arti kata–kata tersebut dan dilafalkan berdasarkan makna kalimat yang dimaksud.

0 komentar:

Post a Comment